Langkah-langkah Membuat Prosedur Lockout Tagout yang Jelas

Langkah-langkah Membuat Prosedur Lockout Tagout yang Jelas

Langkah-langkah Membuat Prosedur Lockout Tagout yang Jelas

Prosedur Lockout Tagout (LOTO) sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja, terutama ketika peralatan atau mesin sedang diperbaiki atau dirawat. Tanpa prosedur LOTO yang jelas, risiko kecelakaan karena pengoperasian mesin secara tiba-tiba dapat meningkat. Untuk itu, perusahaan harus memiliki prosedur yang terstruktur, mudah diikuti, dan dipahami oleh semua pekerja. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah dalam membuat prosedur LOTO yang efektif dan disertai dengan contoh serta studi kasus untuk lebih memahami penerapannya. Langkah-langkah Membuat Prosedur Lockout Tagout yang Jelas

Apa Itu Lockout Tagout (LOTO)? Langkah-langkah Membuat 

Lockout Tagout (LOTO) adalah proses yang melibatkan penguncian (lockout) dan pelabelan (tagout) sumber energi berbahaya dari peralatan atau mesin selama masa pemeliharaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada energi yang bisa mengalir ke mesin tersebut, sehingga pekerja terlindungi dari kecelakaan yang berhubungan dengan pelepasan energi tak terduga.

Langkah-langkah Membuat Prosedur Lockout Tagout

1. Identifikasi Mesin dan Sumber Energi Berbahaya

Langkah pertama adalah mengidentifikasi mesin atau peralatan yang memerlukan LOTO, termasuk semua sumber energi yang mungkin terkait dengan peralatan tersebut. Sumber energi ini dapat berupa listrik, hidrolik, pneumatik, mekanik, atau bahkan energi kimia. Semua sumber energi harus diisolasi sebelum pekerjaan dimulai.

Studi Kasus: Sebuah pabrik pengolahan kimia memiliki berbagai mesin yang menggunakan listrik dan hidrolik. Selama perbaikan rutin, salah satu pekerja terkena semburan bahan kimia karena tidak semua sumber energi diisolasi. Setelah kejadian tersebut, perusahaan menerapkan prosedur LOTO yang lebih ketat, dengan mengidentifikasi semua potensi sumber energi dan memastikan penguncian serta pelabelan yang tepat sebelum perbaikan dimulai.

2. Persiapan untuk Penghentian Mesin

Setelah mengidentifikasi mesin dan sumber energi, persiapkan penghentian mesin secara bertahap. Proses ini melibatkan pemberitahuan kepada pekerja terkait dan penentuan metode paling aman untuk menghentikan peralatan. Pastikan semua orang yang terlibat memahami apa yang akan dilakukan, serta potensi bahaya yang ada.

Studi Kasus: Di sebuah perusahaan produksi kendaraan, mesin pengepres besar yang digunakan untuk membentuk logam harus dihentikan untuk perawatan rutin. Sebelum penghentian, manajer pabrik memberi instruksi kepada teknisi tentang langkah-langkah yang harus diambil, seperti memastikan bahwa semua tekanan hidrolik benar-benar hilang sebelum bekerja. Penerapan prosedur yang terorganisir ini berhasil menghindari kecelakaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penghentian mesin yang aman.

3. Isolasi Sumber Energi

Langkah berikutnya adalah mengisolasi semua sumber energi yang terhubung dengan mesin. Ini dilakukan dengan cara mematikan aliran listrik, mengisolasi tekanan hidrolik, atau menghentikan aliran energi mekanik. Alat pengunci atau “lock” kemudian dipasang pada titik kontrol untuk memastikan bahwa tidak ada aliran energi yang dapat mengaktifkan mesin selama perawatan.

Studi Kasus: Pada sebuah industri pembangkit listrik, teknisi perlu mengganti komponen di dalam turbin. Sebelum perawatan, mereka memastikan bahwa aliran listrik ke turbin dihentikan dan dikunci dengan alat lockout. Selain itu, tekanan udara yang berpotensi memutar turbin juga diisolasi dengan mengunci katup pneumatik. Ini memastikan keselamatan teknisi selama proses perbaikan.

4. Penerapan Lockout dan Tagout

Setelah sumber energi diisolasi, terapkan perangkat lockout pada titik-titik kontrol. Penguncian ini bisa berupa kunci fisik yang hanya bisa dibuka oleh pekerja yang bertanggung jawab. Selain itu, setiap lockout harus dilengkapi dengan tagout, yaitu label yang memberikan informasi tentang alasan penguncian, siapa yang bertanggung jawab, dan kapan pekerjaan dimulai. Hal ini mencegah orang lain untuk tidak sengaja membuka kunci atau mengoperasikan mesin tersebut.

Studi Kasus: Di sebuah pabrik pengolahan kertas, terdapat mesin pemotong besar yang digunakan dalam proses produksi. Ketika peralatan ini membutuhkan perbaikan, teknisi menggunakan kunci LOTO untuk mengunci mesin. Tagout yang diterapkan memberikan informasi jelas bahwa mesin sedang dalam perawatan, sehingga mencegah pekerja lain untuk mengoperasikan alat tersebut secara tidak sengaja.

5. Verifikasi Isolasi Sumber Energi

Setelah lockout dan tagout diterapkan, langkah penting berikutnya adalah memverifikasi bahwa mesin benar-benar telah diisolasi. Ini dapat dilakukan dengan mencoba menghidupkan mesin atau alat secara singkat untuk memastikan bahwa tidak ada energi yang mengalir.

Studi Kasus: Di sebuah pabrik otomotif, setelah melakukan isolasi terhadap mesin pengelasan, teknisi mencoba menyalakan mesin dengan cara menekan tombol “on”. Ketika mesin tidak merespon, teknisi dapat dipastikan bahwa isolasi berhasil dilakukan dengan benar, dan perawatan bisa dilanjutkan dengan aman.

6. Melakukan Pekerjaan Perbaikan atau Pemeliharaan

Setelah semua langkah LOTO diterapkan dan diverifikasi, pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan dapat dimulai. Penting untuk memastikan bahwa hanya pekerja yang bertanggung jawab dan berwenang yang diizinkan untuk bekerja di area tersebut.

7. Penghapusan Lockout dan Tagout

Setelah pekerjaan selesai, lockout dan tagout harus dihapus dengan hati-hati. Namun, sebelum penghapusan, pastikan bahwa semua peralatan atau komponen telah dipasang kembali dengan benar dan aman. Langkah-langkah ini harus dilakukan oleh pekerja yang sama yang menerapkan LOTO, sehingga memastikan konsistensi dan keselamatan.

Studi Kasus: Setelah selesai memperbaiki sistem conveyor di sebuah gudang logistik, teknisi memeriksa ulang semua komponen dan memastikan bahwa peralatan dalam kondisi baik sebelum menghapus perangkat lockout dan tagout. Mesin pun dihidupkan kembali dengan aman setelah perawatan selesai.

8. Komunikasi dan Pelatihan Pekerja

Terakhir, sangat penting untuk melatih semua pekerja tentang prosedur LOTO dan memastikan bahwa mereka memahami langkah-langkah keselamatan yang terlibat. Selain itu, manajemen harus memastikan bahwa setiap kali ada perbaikan, semua pihak yang terkait diberitahu, dan prosedur dijalankan dengan konsisten.

Baca Juga : Prosedur Lockout Tagout untuk Peralatan Hidrolik

Kesimpulan

Prosedur Lockout Tagout (LOTO) yang jelas dan terstruktur sangat penting dalam menjaga keselamatan pekerja di tempat kerja. Melalui identifikasi sumber energi, penerapan perangkat lockout dan tagout yang tepat, serta verifikasi isolasi energi, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja. Dengan mencontoh dari beberapa kasus industri, kita dapat melihat betapa pentingnya penerapan LOTO yang konsisten dalam berbagai sektor. Produk ONEBIZ Heavy Duty LOTO dapat menjadi solusi efektif dalam mendukung implementasi LOTO yang aman dan efisien di tempat kerja Anda.

Penerapan LOTO, seperti yang dijelaskan dalam artikel ini, juga mendukung pengembangan produk Lockout Tagout dengan brand ONEBIZ, yang dapat menjadi solusi efektif untuk kebutuhan industri dalam meningkatkan keselamatan kerja.

Saat ini LOTO ONEBIZ sangat mudah dicari di pasaran, dan sangat mudah didapatkan. Untuk informasi detail, silahkan mengakses website berikut ini :

  1. Sakhadaya.com
  2. LOTOTO.co.id
  3. Sakha.co.id
  4. ONEBIZ.id

Untuk lebih detailnya, silahkan hubungi Customer Service kami, Jangan menunda-nunda, karena kecelakaan kerja tidak bisa diprediksikan dan diluar jangkauan manusia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *